Energi Terbarukan
Energi air dapat dimanfaatkan menggunakan kincir air yang diletakkan di aliran air deras atau untuk dibangun Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA). Ilustrasi: Air terjun Ittu, dok. Masri. |
Energi terbarukan. Tentu kerap kita mendengarnya. Namun, apakah kita paham arti dan ruang lingkupnya?
Dalam kehidupan sehari-hari, Energi terbarukan ada sekitar kita. Bahkan kita manfaatkan sebagai sumber energi untuk hidup dan meningkatkan nilai tambah ekonomi dan kemajuan di dalam hidup.
Sumber daya energi yang tersedia secara alami
Energi terbarukan merujuk pada sumber daya energi yang tersedia secara alami dan dapat digunakan secara berkelanjutan. Menurut International Energy Agency (IEA), energi terbarukan berasal dari proses alam yang secara kontinu terbarukan.
Istilah "energi terbarukan" dikembangkan sebagai respons terhadap kekhawatiran mengenai keterbatasan energi tak terbarukan yang saat ini dominan. Penelitian juga menunjukkan bahwa penggunaan energi fosil yang berkepanjangan dapat memiliki efek negatif.
Efek negatif tersebut sering disebabkan oleh emisi gas berbahaya dari hasil oksidasi, seperti CO2, SO2, dan NO2. CO2 termasuk gas rumah kaca yang memperburuk pemanasan global, sementara SO2 dan NO2 menyebabkan hujan asam yang bisa merusak lingkungan melalui deposisi asam.
Dampak dari hujan asam meliputi perubahan keseimbangan nutrisi tanah, penurunan kualitas air, punahnya spesies yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan kondisi asam, serta masalah kesehatan pada manusia.
Menanggapi isu-isu ini, ilmuwan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, berusaha mencari solusi inovatif, salah satunya adalah dengan mengembangkan energi terbarukan.
Contoh energi terbarukan
Berikut adalah beberapa jenis energi terbarukan yang telah dikembangkan:
- Energi Surya
Energi surya dihasilkan dari sinar matahari. Selain mendukung fotosintesis pada tumbuhan, sinar matahari juga dapat digunakan untuk menghasilkan listrik. Negara-negara seperti Jerman, Amerika Serikat, India, dan Jepang telah memanfaatkan teknologi ini secara luas. Energi surya diubah menjadi listrik menggunakan panel surya yang menangkap sinar matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik. Listrik tersebut kemudian dikonversi dari arus DC ke arus AC oleh inverter untuk digunakan pada peralatan listrik. - Energi Air
Energi dari air telah dikenal sejak lama. Dengan ketersediaan air yang melimpah, sangat sayang jika hanya digunakan untuk kebutuhan irigasi dan konsumsi. Konversi energi air dilakukan menggunakan kincir air yang diletakkan di aliran air deras. Putaran kincir menghasilkan energi kinetik yang digunakan untuk memutar generator, yang kemudian menghasilkan listrik. - Energi Angin
Energi angin berasal dari pergerakan udara dari area dengan tekanan tinggi ke area dengan tekanan rendah. Prinsip penggunaannya mirip dengan energi air, yaitu dengan menggunakan kincir angin. Putaran kincir angin digunakan untuk memutar generator dan menghasilkan listrik. - Energi Panas Bumi
Energi panas bumi berasal dari panas yang terkandung di dalam bumi. Biasanya, daerah dengan potensi panas bumi terletak di sepanjang cincin api Pasifik seperti Filipina, Indonesia, dan Selandia Baru. Energi ini dimanfaatkan dengan mengebor ke kedalaman tertentu untuk mencapai titik panas bumi, kemudian energi tersebut digunakan untuk menggerakkan turbin dan memutar generator. - Bioenergi
Bioenergi berasal dari material organik seperti kayu, rumput, kotoran hewan, serta limbah pertanian dan rumah tangga. Beberapa material organik dapat digunakan langsung, sedangkan yang lain memerlukan proses tertentu untuk menjadi energi. Hasil akhir dari bioenergi meliputi biodiesel, bioetanol, biogas, dan produk lainnya.Keberadaan energi terbarukan ini membawa harapan baru bagi manusia. Penggunaan energi ini membantu mengurangi ketergantungan pada sumber energi tak terbarukan serta dampak negatifnya.
Manfaat energi terbarukan
Manfaat penggunaan energi terbarukan sangat luas dan penting sekali.
Pertama-tama, energi terbarukan dikenal karena dampaknya yang ramah lingkungan. Dengan mengandalkan sumber energi yang dapat diperbarui, kita dapat mengurangi polusi udara dan kerusakan lingkungan yang sering kali terjadi akibat ekstraksi dan penggunaan sumber daya energi fosil.
Penggunaan energi terbarukan juga terbukti lebih efisien dari segi biaya. Banyak sumber energi terbarukan, seperti matahari dan angin, tersedia secara gratis dan memerlukan biaya perawatan yang relatif rendah.
Teknologi yang digunakan untuk mengakses energi terbarukan umumnya cukup sederhana, sehingga mengurangi kebutuhan akan investasi besar dalam infrastruktur yang rumit.
Energi terbarukan juga berkontribusi pada kemandirian energi. Dengan mengurangi ketergantungan pada sumber energi tak terbarukan yang sering kali diimpor, negara dapat memperkuat posisi ekonominya dan meningkatkan kestabilan pasokan energi. Ini memberi negara lebih banyak kontrol atas sumber daya energi dan mengurangi risiko terkait dengan ketergantungan pada pasokan eksternal.
Produksi energi terbarukan dapat dilakukan secara terdesentralisasi. Berbeda dengan energi konvensional yang sering kali memerlukan fasilitas produksi besar dan terpusat, energi terbarukan dapat diproduksi di berbagai lokasi. Hal ini memungkinkan pengembangan sumber energi lokal yang lebih adaptif dan mengurangi kebutuhan akan infrastruktur besar yang mahal.
Penggunaan energi terbarukan mendukung pertumbuhan ekonomi. Dengan menciptakan industri baru dan peluang kerja di sektor energi terbarukan, serta mengurangi pengeluaran untuk impor energi, negara dapat merangsang ekonomi secara keseluruhan.
Belanja masyarakat di sektor-sektor lain juga bisa meningkat, berkontribusi pada kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan.
Dengan mengoptimalkan pemanfaatan energi terbarukan, negara kita memiliki kesempatan besar untuk mencapai kemandirian energi sambil mengurangi dampak negatif dari penggunaan energi tak terbarukan.
Optimalisasi ini merupakan langkah maju yang membanggakan dan berpotensi memberikan dampak positif jangka panjang bagi lingkungan dan ekonomi.
-- Rama Senjaya