Cara Jadi Pribadi yang Memancarkan Energi Positif: 5 Kebiasaan Simpel yang Bisa Kamu Coba

 

Cara Jadi Pribadi yang Memancarkan Energi Positif:
5 Kebiasaan simpel yang bisa kamu coba bagaimana memancarkan energi positif. Ist.

Oleh Lala Chudori Agustiana

Kalau kita ngomong soal energi positif, sebenarnya itu bukan sekadar kata-kata manis di caption Instagram.

Energi positif tuh beneran ada efeknya: bisa bikin suasana hati lebih ringan, orang lain nyaman di dekat kita, dan hidup terasa lebih meaningful. Tapi ya, jangan berharap itu muncul ujug-ujug. Kayak otot, butuh dilatih biar kuat.

Nah, ada banyak cara buat jadi pribadi yang memancarkan energi positif. 

Kali ini kita bahas lima langkah yang mungkin kelihatan sederhana, tapi efeknya bisa dahsyat kalau dilakukan konsisten. Yuk, kita bedah satu per satu.

Membaca Buku Inspiratif

Bayangin kamu lagi stuck, hidup terasa monoton, atau motivasi kerja hilang entah ke mana. Salah satu "charger" paling ampuh adalah buku inspiratif. Bukan cuma motivasi instan kayak quotes yang lewat di timeline, tapi bacaan yang bener-bener nyantol di kepala dan bikin kita mikir lebih dalam.

Misalnya, autobiografi orang-orang sukses, kisah perjuangan, atau buku pengembangan diri. Baca itu kayak ngobrol langsung sama mereka, dapat insight tentang gimana mereka jatuh-bangun, gagal-berdiri lagi, sampai akhirnya berhasil. Dari situ, kita bisa belajar bahwa hidup nggak melulu tentang hasil, tapi proses.

Generasi milenial dan Gen X sering dikejar sama tuntutan: karier harus oke, keluarga harus harmonis, finansial aman, bahkan lifestyle harus up-to-date

Semua itu bikin gampang capek mental. Dengan baca buku inspiratif, kita bisa ngasih "asupan gizi" buat pikiran. Jadi pas energi mulai low, kita punya bahan bakar baru buat jalan lagi.

Mendengarkan Musik Alam

Siapa bilang healing harus mahal? Kadang cukup dengan pasang headphone, play suara hujan atau gemericik air, terus rebahan sebentar. Musik alam punya cara unik buat bikin otak lebih tenang.

Ada alasan ilmiahnya juga. Suara alam dipercaya bisa nurunin level stres, bikin detak jantung lebih stabil, bahkan bantu tidur lebih nyenyak. 

Bagi Gen X yang sering kejar deadline, atau milenial yang sibuk hustle culture, musik alam bisa jadi semacam "pause button".

Coba bayangin lagi suntuk, terus dengerin suara hutan pagi hari: burung-burung nyanyi, angin nyusup di sela daun. Rasanya kayak mind trip tanpa perlu keluar rumah. Dengan mood yang lebih tenang, otomatis energi positif juga lebih gampang dipancarin ke orang lain.

Pro tip: gabungin musik alam sama aktivitas lain kayak baca buku inspiratif atau meditasi. Efeknya bisa dobel, beneran nendang.

Meditasi Mindfulness

Oke, ini sering dikira ribet. Padahal meditasi mindfulness itu simpel: duduk nyaman, tarik napas dalam, fokus ke momen sekarang. Nggak usah mikirin masa lalu, nggak usah sibuk khawatir masa depan. Just be here, sekarang.

Mindfulness itu kayak ngasih jeda ke otak yang sehari-hari dipaksa multitasking. Generasi kita kebanyakan sibuk sama notifikasi, scrolling medsos, meeting online, urusan rumah. Semua itu bikin pikiran kayak browser dengan terlalu banyak tab, jadi lemot dan gampang error. Meditasi bisa jadi cara buat "close tab" yang nggak perlu.

Manfaatnya? Banyak. Dari sisi mental, kita jadi lebih sabar, nggak gampang meledak, lebih sadar sama emosi. 

Dari sisi fisik, tidur jadi lebih enak, badan lebih rileks. Kalau dilakuin rutin, aura kita jadi lebih calm. Orang-orang sekitar juga bakal kerasa, karena energi positif itu menular.

Membantu Orang Lain

Ini poin yang kadang underrated. Banyak orang mikir energi positif datang dari self-care aja, padahal bantu orang lain juga punya power luar biasa. Nggak harus gede kok, bisa mulai dari hal kecil: bantuin teman kerja yang lagi kelimpungan, beliin makanan buat satpam kantor, atau sekadar dengerin curhat sahabat.

Ketika kita tulus nolong orang lain, otak kita ngelepas hormon bahagia kayak endorfin. Rasanya mirip euforia habis olahraga. Plus, kita juga merasa hidup lebih berarti karena kehadiran kita ada manfaatnya buat orang lain.

Gen X dan milenial sering terjebak di "survival mode": kerja keras, nabung, ngejar target. Tapi di balik semua itu, ada kebutuhan batin buat merasa berguna. Membantu orang lain bisa jadi cara sederhana untuk memenuhi kebutuhan itu. Dan bonusnya, energi positif kita otomatis meningkat.

Menulis Hal-Hal Positif

Pernah coba bikin gratitude journal

Tulis aja tiga hal positif yang terjadi hari itu. Bisa sekecil "ngopi pagi sambil dengerin lagu favorit", "dapat senyum dari orang asing", atau "deadline selesai sebelum jam 5". 

Kelihatannya receh, tapi dampaknya luar biasa.

Menulis hal-hal positif bikin otak kita dilatih fokus ke sisi baik hidup. Kalau biasanya pikiran gampang kebawa negatif, entah ngeluh, bandingin diri sama orang lain, atau mikirin yang belum tercapai, dengan journaling kita jadi terbiasa ngeliat apa yang udah ada.

Efeknya kayak reset mindset. Dari situ, kita bisa lebih optimis, lebih grateful, dan energi positif makin terpancar. 

Orang yang terbiasa nulis hal positif biasanya juga lebih gampang memaafkan diri sendiri, lebih ringan menghadapi masalah, dan nggak gampang nyebarin vibes negatif ke sekitar.

Tips biar konsisten: bikin ritual kecil. Misalnya, nulis setiap malam sebelum tidur. Nggak usah panjang-panjang. Yang penting tulus. Lama-lama, itu bisa jadi kebiasaan yang nyantol.

 

Pribadi yang memancarkan energi positif

Jadi, gimana caranya jadi pribadi yang memancarkan energi positif? Nggak ada jalan instan untuk hidup yang lebih baik, tapi selalu ada langkah awal yang bisa kita tempuh. Mulailah dengan mengisi pikiran lewat buku, menenangkan hati bersama musik alam, dan melatih kesadaran lewat meditasi. Lalu, tebarkan kebaikan dengan membantu orang lain, sambil melatih otak untuk selalu bersyukur lewat menulis hal-hal positif.

Kuncinya konsistensi. Jangan berharap langsung berubah 180 derajat dalam semalam. 

Anggap aja kayak investasi jangka panjang: sedikit demi sedikit, efeknya akan kerasa, bukan cuma di diri sendiri tapi juga di orang-orang di sekitar kita.

Ingat, energi itu menular. Kalau kamu bisa jaga energi positif, maka lingkunganmu pun ikut kebawa. Dan siapa tahu, tanpa sadar kamu jadi inspirasi buat orang lain.

 Penulis adalah seorang ibu rumah tangga, guru BK sebuah SMA swasta di bilangan Jakarta Barat.

Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url